Minggu, 14 Desember 2008

Resume

Objective PR & Interest Stakeholders



PENETAPAN OBJECTIVE DAN MENGELOLA STAKEHOLDER
DALAM PUBLIC RELATIONS


I. PENETAPAN OBJECTIVE

Objective PR dapat di definisikan sebagai suatu pernyataan tertulis dan jelas tentang hal-hal yang mesti di capai pada bagian PR selama kurun waktu tertentu, dengan menggunakan kurun waktu tertentu , dan konsisten dengan objective perusahaan secara
menyeluruh(Overall Company Objectives ).
Public relations (PR) memerlukan struktur yang fleksibel,organic, responsive, dan kreatif. Namun, struktur yang organic dan kreatif dapat berakibat buruk bila seseorang tidak mempunyai pegangan dan arah yang jelas. Banyak Praktisi PR yang terlalu asik dengan diri sendiri sehingga kehilangan disiplin dan morolitas kerja.
Untuk memantapkan kerja seseorang praktisi PR dalam iklim yang organic,dibutuhkan adanya objective,Objective adalah titik spesifik yang hendak dituju,dulu praktisi PR di Indonaesia sering menghadapi masalah karena titik yang hendak dicapai perusahaan secara menyeluruh tidak begitu jelas.
Dengan berkembangnya konsep-konsep manajemen, belakangan ini perusahaan modern telah mampu menetapkan secara spesifik kemana perusahaanya akan dibawa, titik ini disebut corporate goals,dua macam corporate goals, yakni:
· Official Goals(mission)Yaitu maksud perusahaan didirikanMission disebut official goals karena isinya terlampau umum dan sangat idealis.
· Operative GoalsMerupakan penjabaran yang lebih realistis atas operasi perusahaan. Biasanya bersifat jangka pendek
Hubungan antara Mission & ObjectiveDalam merumuskan objective,seorang praktisi PR berpegang pada operative goals terutama yang menyangkut overall performance.
Syarat sebuah objective
Untuk memperolah pegangan yang memadai, objective PR hendaknya memenuhi syarat-syarat berikut :
1. Harus dinyatakan secara tertulis
2. Harus dinyatakan secara jelas dan singkat
3. Harus spesifik pada batasan tertentu
4. Harus mencakup batasan waktu yang spesifik
5. Objectifve harus dapat dinyatakan dalam ukuran yang terukur
6. Objective PR harus konsisten dengan objective perusahaan secara menyeluruh
7. Objective harus dapat dijangkau, tetapi tetap memberi tempat yang menantang untuk merangsang usaha.
Dasar penentuan Objective : Riset
Bagaimanapun juga, untuk dapat menentukan objective pada bagiannya, orang –orang PR perlu bersandar pada data riset.sesuai dengan aturan atau syarat yang ditetapkan , objektvef harus dapat dinyatakan secara spesifik.Dalam perumusan objective, penting bagi orang-orang PR untuk
mem_PR_kan gagasannya kepada tokoh kunci di dalam perusahaan. Hal yang paling penting adalah memperoleh dukungan dari pimpinan puncak dan bila perlu pemegang saham.
Dibeberapa kegiatan PR sangat mulia dan berkaitan erat dengan masalah strategi, dikatakan bahwa PR mempunyai misi yang mulia karena PR dapat dipakai untuk utjuan komersil dan nonkomersil.melihat perananny ayang mulia dan unik tidak jarang PR memerlukan bobot etika yang tingkatannya sangat tinggi, yakni: rapat pemegang saham.

Objective PR dan PemasaranLima model yang menghubungkan PR dan Marketing,yaitu

1.Terpisah tapi fungsinya samaModel ini mendekati model tradisional dalam pemasaran dan PR,dimana masing-masing berdiri pada sudut yang berbeda karena ilmunya berbeda.

2.Sama fungsinya tetapi tumpang tindihBidang yang paling sering tumpang tindih adalah peluncuran produk yang melibatkan publisitas pers.

3.Pemasaran sebagai fungsi yang lebih dominanPandangan ini berdasarkan pemikiran bahwa Corporate Public Relation merupakan bagian dari Corporate Marketing.

4.Public Relasion sebagai fungsi yang lebih dominanYakini dan percaya bahwa PR-lah yang harus mengendalikan pemasaran.

5.Pemasaran dan PR mempunyai fungsi yang sama keduanya mengenal istilah segmentasi pasar, perilaku konsumen, persepsi, sikap, dan citra.

II. MENGELOLA STAKEHOLDER

Stakeholder MapStakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam keberhasilan perusahaan.

Stakeholders

Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.Tugas PR dalam hal ini adalah membina hubungan baik dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi.

Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Secara umum, stakeholders dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni stake holders internal dan stakeholders
eksternal. Sering timbul kesalahpahaman pada masyarakat awam bahwa ruang lingkup pekerjaan PR terbatas pada stakeholders eksternal.
Anggapan ini tidak benar, karena PR bertugas membina hubungan yang serasi dan saling percaya, baik dengan pihak-pihak di luar perusahaan, maupun didalam perusahaan.Interest dan kepentingan masing-masing stakeholders.

Stakeholders internal

unsur-unsur pemegang stakeholders internal adalah pemegang saham, Manajer dan top executives, karyawan,dan keluarga karyawan.Dalam manajemen modern, keberhasilan
perusahaan untuk memperoleh kepuasan stakeholders dapat dijadikan indicator keberhasilan perusahaan.
Dikebanyakan perusahaan, kedudukan PR dewasa ini dirangkap oleh seorang corporate secretary. hal ini tidak lain karena kedekatan posisi seorang corporate secretary dengan pimpina

Stakeholders eksternal adalah unsur-unsur yang berada di luar kendali perusahaan (uncontrollable)Beberapa unsur pada stakeholders eksternal yang dianggap penting adalah Konsumen,bank,pemerintah, pesaing dan komunitas.Usur-unsur dalam lingkungan eksternal cenderung lebih
kompleks dan lebih sukar dikendalikan perusahaan. Semakin kompleks unsure tersebut semakin besar kemungkinan perusahaan menciptakan departemen baru. maka lahir beberapa istilah-istilah Government PR, Community Relations,IndustrialRelations, Financial relations, Press relations dan sebagainya.mereka adalah orang-orang yang specialis dibidang PR yang membatasi diri pada stakeholders tertentu.

Rabu, 10 Desember 2008

Contoh Iklan Institusional Advertising 2

http://id.jobstreet.com/logos/agenalogos/suzuki_international_1.jpg

Raja Otomotif Kelas Menengah


Ketika baru diambil alih saat akan gulung tikar 30 tahun lalu, industri kendaraan bermotor ini hanya mampu memproduksi 30 ribu unit motor pertahun. Setelah melewati perjalanan yang panjang, kini produksi motor dapat mencapai 1 juta per tahun. Sedangkan untuk mobil yang dulu belum sama sekali tersentuh, kini malah dapat memproduksi 120 ribu unit per tahun.

Perjalanan panjang Suzuki di Indonesia seakan sudah begitu lekat dengan seorang profesional, Soebronto Laras. Pria yang saat ini menjabat Presiden Direktur PT Indomobil Suzuki International ini seakan sudah menyatu sepanjang sejarah Suzuki di Indonesia. Maklum, posisi Presdir di produsen otomotif ini sudah dipegangnya cukup lama. Dengan panjang lebar, Soebronto menjelaskan bagaimana perjalanan dan kiprah Suzuki yang kini menguasai sekitar 20% pasarr otomotif di Indonesia.

Soebronto memang merupakan orang yang sangat penting dalam perjalanan Suzuki. Apalagi Suzuki memang telah dikenal di penjuru nusantara sebagai kendaraan komersial. Mereka menguasai pasar otomotif nomor 3 setelah Toyota dan Mitsubishi. Bukan hanya di kota-kota besar, tapi hampir disetiap pelosok negeri ini, Suzuki digunakan sebagai kendaraan operasional. Selain sebagai angkutan kota dan pedesaan, mobil merek Suzuki juga kerap dijadikan sebagai kendaraan pengangkut barang atau lebih dikenal dengan pick up.

Bersama Soebronto Laras, Suzuki yang dulunya hanya merupakan pabrik motor berskala kecil dengan luas lahan 3 ha, kini menjadi sebuah industri raksasa yang menempati lahan seluas 100 ha. Karyawannya yang dulu tak lebih dari 300 orang, kini telah bertambah menjadi 6000 orang.

Memimpin perusahan yang saat ini populer sebagai kendaraan untuk komersial, tentu bukan didapat dengan mudah. Soebronto bersama Suzuki telah melewati perjalanan panjang selama 30 tahun. Sebagai kendaraan yang selalu dipergunakan untuk operasional sehari-harinya, mesin Suzuki dikenal bandel dan irit dalam penggunaan bahan bakar minyak. Kala itu, mobil merek Suzuki menjadi primadona bagi para pengusaha karena keunggulannya.

Ini bermula dari diproduksinya mobil Suzuki ST 20 yang bermesin 2 tak. Mesin jenis ini sangat mudah dalam hal perawatannya. Sehingga dalam hitung-hitungan bisnis, pengusaha sangat diuntungkan. Kemudian, pada tahun 1982 berlanjut dengan memproduksi ST 100 bermesin 4 tak. Tak beda dengan pendahulunya, mesin ST 100 juga dikenal kuat dan bandel. Belakangan, mesin ini juga yang dipakai pada produk Suzuki Jimny dan Suzuki Karimun.

Mesin yang bandel dan kuat ini juga yang dipergunakan untuk mobil Suzuki Carry, produk keluaran Suzuki yang kebanyakan dijadikan sebagai angkutan umum. Segmen ini menjadi lahan potensial bagi Suzuki. Sehingga wajar jika di segmen ini, produk dari PT Indomobil ini menjadi penguasa.

Untuk mobil kelas menengah atas dengan harga berkisar antara Rp 150 juta hingga Rp 200 juta, sebenarnya produk Suzuki juga tak kalah jika dibanding pesaingnya. Produk mobil Baleno bahkan sempat menjadi sedan nomor wahid di kelasnya. Namun, berbagai kebijakan yang diambil pemerintah membuat Baleno tidak dapat lagi bersaing.

“Sebetulnya kita juga tidak ketinggalan di kelas atas. Kita sempat menjadi market leader ketika Baleno diluncurkan. Tetapi perkembangan terakhir ini kan berubah, ketika kita masuk ke era globalisasi dan liberalisasi. Ini membuat beberapa produk kita menjadi tidak kompetitif di kelas atas,” jelas Soebronto.

Menurut Soebronto, pada umumnya produk Suzuki yang harganya dibawah Rp 100 juta diproduksi dan dikerjakan di dalam negeri. Sementara jika harus berhadapan dengan sedan sejenis, Suzuki jelas kalah karena para pesaingnya melakukan impor mobil build up dari Thailand dengan bea masuknya cuma 5 %.

“Sedangkan kita bisa kena lebih dari itu. Kita kena bea masuk 25% untuk komponen-komponennya. Ketika sama-sama buat disini, kita bisa fight. Contoh lagi, seperti mobil Yaris atau Jazz, bea masuknya dari Thailand sebesar 5 %. Sementara kita untuk Swift sebesar 45 %. Ini berarti berbeda 40 %. Kalau di nilai dari rupiah bisa mencapai Rp 20 jutaan bedanya,” sambung Soebronto Laras.

Kondisi ini membuat Suzuki harus tetap fokus menggarap segmen dengan harga Rp 100 juta kebawah. Kendaraan komersial dan mobil keluarga seperti Carry, APV, Futura dan Karimun merupakan ‘lahan’ milik Suzuki yang sukar untuk ditanding oleh produk-produk lain. Sementara untuk kendaraan mewah seperti Baleno, Aero maupun Swift cuma sebesar 20 % saja dari total penjualan seluruh produk Suzuki.

Bahkan untuk kendaraan keluarga sejenis APV, produknya sudah dapat dijumpai di luar negeri. Tahun 2005 lalu, jenis APV telah diekspor sebanyak 10.000 unit. Untuk tahun 2006 mungkin akan lebih besar karena hingga pertengahan tahun saja order nya sudah mencapai 9000 unit. Kendaraan ini diproduksi berkisar 3000 hingga 3500 unit per bln. Sedangkan kapasitas produksinya sebesar 7000 unit per bulan.

Soebronto mengakui, produk Suzuki dalam satu tahun terakhir agak tersendat penjualannya. Hal ini tentu membuat stok produk yang ada di pabrik terus bertambah dan semakin menumpuk. “Hingga Agustus 2005, penjualan kita masih bagus. Sebelum krisis bisa terjual hingga 500 ribu unit. Tapi sekarang cuma 25 ribu unit. Bahkan bisa turun 23 ribu. Ini juga dialami oleh hampir seluruh produk kendaraan merek lain,” ungkap pria yang duduk di posisi top manajemen hampir di 70 perusahaan ini.

Ia menambahkan, tahun lalu pihaknya punya omzet Rp 2 triliun untuk mobil dan motor. Tapi sekarang jauh berbeda. Pihaknya malah kelebihan stok. Pada tahun 2005 lalu Indomobil memproduksi sebanyak 120 ribu unit kendaraan. Tapi dari jumlah tersebut hanya 95 ribu saja yang terjual.

Meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi pemicu utama melemahnya daya beli masyarakat. Disamping itu, dampak dari tingginya suku bunga membuat banyak masyarakat menunda untuk membeli mobil terutama bagi mereka yang menggunakan fasilitas kredit. Masyarakat akan lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak dibanding membeli kendaraan.

Menjamurnya showroom yang menjual mobil dan motor seken sedikit banyak juga ikut mempengaruhi turunnya penjualan produk baru. Umumnya, kendaraan yang dijual di showroom tersebut diambil oleh pemiliknya dengan harga yang sangat miring dan dalam jumlah yang besar. Sehingga mobil dan motor tersebut dapat dijual kembali dengan dengan harga yang sangat murah. Jauh lebih murah jika dibanding yang baru.

Namun, bagi Suzuki yang dalam tiga tahun terakhir ini telah menginvestasikan dana segar sebesar Rp 3 triliun untuk perluasan pabrik dan kapasitas produksi, tetap menyikapi kondisi ini dengan hati-hati dan bijaksana. Suzuki yang merupakan kelompok industri dengan berbagai usaha harus memiliki rem yang pakem dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil tindakan.

“Dengan demikian kita bisa melihat perkembangan ekonomi ke depan. Seperti saat ini yang belum terlihat begitu baik pertumbuhannya. Kita tidak boleh salah dalam membuat proyeksi. Kalau salah maka habislah kita. Coba bayangkan, sebagai pengusaha mobil, harga pokok kita dengan harga jual bisa tersisa 1 % saja sudah bagus. Belum lagi beban bunga nya sudah 2 %,” kata Soebronto.

Strategi yang dilakukan oleh Suzuki saat ini adalah tetap memperkuat jaringan dan kerja sama dengan lembaga keuangan non bank seperti finance company. Selain itu dalam melakukan hubungan bisnis, pihak Suzuki selalu mengadakan pendekatan. Meski begitu, sampai saat ini memang belum kelihatan dampaknya karena lembaga non bank seperti finance company juga pinjam ke bank dengan bunga yang masih membumbung tinggi.

Disamping itu, Suzuki juga selalu menjaga hubungan baik dengan dealer. Memang pada umumnya dealer-dealer ini merupakan dealer setia Suzuki yang sudah sejak lama menjalin kerjasama. Hubungan diantara keduanya sudah terjalin sejak 30 tahun lalu. Mereka yang dulu hanya pengusaha kecil berubah menjadi pengusaha terkenal setelah membuka dealer Suzuki. Mereka yang dulu cuma bisa menjual 100 motor per bulan, sekarang malah bisa menjual 5000 motor per bulan.

Ditengah pertumbuhan ekonomi yang masih belum stabil, PT Indomobil Suzuki International tetap optimis untuk berkompetisi di pasar mobil yang saat ini masih lesu. Paling tidak, segmen mobil dengan harga kisaran Rp 100 juta kebawah yang selama ini menjadi primadona Suzuki akan terus dipertahankan. Karena bagaimanapun, di tempat asalnya negeri sakura Jepang, Suzuki merupakan penguasa untuk mobil-mobil segmen ini khususnya yang bermesin 1000 cc.

Contoh Iklan institusional Advertising 1

Coca Cola Luncurkan Tagline Iklan Baru


Coca-Cola, yang telah dikenal di Indonesia sejak 1927, mengumumkan penggunaan tagline iklan baru ini di Jakarta pada hari Kamis (4/1). Secara konsep, pesan kampanye ini merupakan kelanjutan dari tema "Segarnya Mantap Itu Coca-Cola" yang diluncurkan pada awal 2004 lalu.

Semboyan "Hidup Ala Coca-Cola" ini merupakan adaptasi dari kampanye Coca-Cola secara global yang pertama kali diluncurkan pada bulan Maret 2006 lalu di Atlanta Amerika Serikat dengan nama "The Coke Side Of Life".

"Peluncuran kampanye komunikasi baru ini didasari pengamatan terhadap konsumen remaja Indonesia yang melihat bahwa berbagai situasi sulit akhir-akhir ini tak seharusnya menghalangi remaja untuk tetap bisa mengedepankan sikap positif dalam kehiidupan sehari-hari," ujar Adhita Idris, Merketing Manager Cola and Teas PT Coca-Cola Indonesia.

Adhita menjelaskan semboyan "Hidup Ala Cola-Cola" berarti memilih untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang positif dan memilih bersikap optimistis. Ini merupakan sebuah ajakan bagi kaum muda khususnya untuk mengambil pilihan-pilihan sederhana dalam kehidupan yang sering dipandang sebagai hal rumit.

"Sebagai contoh mudah, saat menghadapi kemacetan lalu lintas, kita bisa menyikapinya dengan hal positif seperti mendengar musik ketimbang memaki-maki orang lain," terang Adhita.


Tingkatkan penjualan

Dengan kampanye iklan baru ini, Adhita tak menyangkal jika pihaknya berharap tahun ini angka penjualan minuman ringan yang diproduksi di 11 pabrik pembotolan di Indonesia ini akan meningkat.

"Kampanye ini memang salah satu bagian dari aktivitas penjualan. Kami tentu mengharapkan adanya kenaikan angka penjualan. Apalagi dalam 6 bulan terakhir, penjualan kami bagus sekali," terang Adhita tanpa mau merinci besar angka kenaikannya.

Lebih lanjut Adhita menambahkan, peluncuran kampanye komunikasi ini akan ditindaklanjuti dengan penayangan iklan di berbagai media, poster-poster, billboard, billboard berjalan, selain juga desain baru pada kemasan Coca-Cola. Untuk memeriahkan peluncuran kampanye komunikasi ini akan digelar pula acara "Positifiesta" pada tanggal 7 Januari di Plaza Barat Kompleks Gelora Bung Karno.

Contoh Iklan Coorporate Identity Advertising 2

Suzuki Skywave itu, bukan sekedar reinkarnasi Suzuki Spin!




Gambar Suzuki Skyware, kembarannya Hayate itu


Konsistensi Suzuki yang tidak mau sekadar ganti baju terus berlanjut. Termasuk pada jenis skubek. Lepas generasi Spin 125, Suzuki hadirkan Suzuki Skywave 125 yang jauh beda dengan skubek pendahulunya. Ini sekalas Yamaha Nouvo atau Honda Airblade.

Skywave berbodi lebih bongsor dibanding Spin 125. Cita rasa kemewahan lebih terbangun. Aroma industrial dipadu rancak dengan roh futuristik. Tampak pada bentuk lekuk kaku dan tegas pada setiap siku detilnya. Seperti pada batok lampu, bagian sekitar kunci dan bentuk batok lampu. Sementara secara total desain, lekuk yang terbangun aerodinamis menunjukan cita rasa futuristik kental.

Secara umum, Suzuki tampak ingin menjembatani pecinta skubek fungsi dan penggemar style. Skubek yang justru menggunakan ukuran ban ring 16 itu, mendekati bentuk bebek yang sudah laris manis di Tanah Air.

Secara fungsi, skubek yang punya panjang 1,935 m, dan lebar 67 cm serta tinggi 1,07 m itu, akan lebih leluasa buat pengguna menerobos berbagai medan. Kan bukan cuma rodanya saja yang lebih besar. Tapi, secara umum juga lebih gambot dibanding Spin 125.

Pengembangan teknologi tidak hanya pada bentuk luar. Lihat saja karburatornya. Meski punya ukuran sama dengan Spin 125, karbu Skywave dilengkapi dengan filter penyaring udara sebelum menuju neddle valve. Itu dimaksudkan agar udara yang masuk ke karbu benar-benar bersih dari air.

Lain lagi dengan desain filter udara luar dari ventury karburator. Dibuat gambot dan posisinya persis di atas CVT. Efek secara fisik, bentuk mesin keseluruhan jadi terlihat gambot, seirama dengan bentuk total skubek. Padahal, sih, itu bukan bagian dari mesin.

LAMPU BODI BEGO

Lampu depan juga ikuti virus lampu bodi. Posisinya seperti mata elang yang ada di cover bodi depan. Memang, kelemahannya, arah pancar lampu kayak mobil. Yaitu mengikuti arah bodi bukan arah setang.

Tapi untuk kebutuhan style, tampilan jadi lebih keren. Estetikanya modernnya lebih masuk.

BAGASI LUAS

Unsur fungsional lainnya ditunjukan pada desain bagasi yang longgar. Bahkan, Em-Plus coba masukin helm fullface pun cukup!

Ini salah stau keunggulan yang ditawarkan skubek macam Skywave. Pengguna tidak bingung bawa barang bawaan. Tinggal cemplungin ke begasi, beres!

KUNCI SATU PAKET

Virus kunci paket yang sudah diterap pada banyak produk motor juga diikuti Skywave. Kunci kontak yang dilengkapi dengan pengaman itu, sekaligus juga langsung membuka bagasi. Jadi, enggak repot buka kunci jok yang biasanya ada di samping.

Contoh Iklan Coorporate Identity Advertising 1

pergeseran model iklan (dari Luna Maya ke seekor ’simpanse’)

Ada maksud judul diatas? :)

Ya, yang mau saya sampaikan disini adalah sebuah iklan dari salah satu operator telepon seluler ya, ya sebut saja XLXLada menampilkan kembali baliho sebuah iklannya yang terbaru. Hanya saja ada hal yang ‘menggelitik’ pemikiran saya, yang menimbulkan sebuah tanda tanya dan kelucuan didalam benak saya. Kenapa dulu mereka selalu memakai iklan seorang artis cakep ‘Luna Maya‘ tapi kini kok kembali memakai ikon model hewan (yakni ‘simpanse‘). Mungkin saja mereka punya alasan sendiri kali, untuk lebih jelasnya lihat saja contoh iklan tersebut.

Iklan XL Iklan XL

Contoh Iklan Public Relation Advertising 2

Starmild ‘Telanjangi’ Polisi

Pemandangan baru di berbagai kantor kesilupan Jogja. Saya kurang tau dengan keadaan di kota lain. Mungkin ada yang mau melaporkan kejadian serupa?

Neon box besar, berwarna dasar kuning dengan tulisan hitam Arial Black, tak lupa logo besar sebuah merek rokok. Ehm… lebih tepatnya, sebuah iklan rokok yang di beri label nama kantor kesilupan. Rokok, iya rokok yang haram itu. Hehehe. Logo produk rokok yang besarnya melebihi nama kantor kesilupan yang dimaksud. Kalimat yang ada di neon box itu pun membuat geli :

OBSESI : SIAP MELAYANI MASYARAKAT

Owalah, jadi selama ini cuma obsesi doang, bos?

Seperti halnya iklan rokok atau deterjen pembersih yang memberi label warung kaki lima dan warung kelontong. Atau provider selular yang melabeli counter hengpon atau isi ulang elektrik. Strategi branding, namanya. Menariknya, yang sedang dibranding ini adalah kantor kesilupan. Di setiap pos silup penjaga lalu lintas pun demikian. Sebuah iklan rokok di tempat aparat pelayan publik, di kantor simbol pungli pelindung masyarakat.

Sekilas iklan berkedok branding ini tampak biasa. Ya, sama halnya seperti iklan yang lain. Tapi… (ada tapinya saudara-saudara) … Apa ya pantes, kantor polisi, dibranding semacam itu, iklan rokok pula? Oke , saya bukan bahas kenapa iklan rokok atau bukan. Tapi coba dilihat dari sisi yang lain, iklan ini justru menyindir dan menelanjangi aib para silup secara blak-blakan, di depan muka publik.

Iklan Starmild Menelanjangi Polisi

Neon box itu telah menelanjangi fakta bahwa para anggota silup selama ini hanya berobsesi untuk melayani masyarakat sebaik-baiknya. Seolah neonbox itu menyuarakan obsesi mereka yang sebenar-benarnya. Betul, cuma obsesi semata. Dan yang namanya obsesi sih, kesannya sih cenderung tidak pernah serius untuk dibuktikan. Kok pak silup oke-oke saja ya dipasangin iklan begitu?

Apa biaya untuk membuat plang polisi berupa neon box itu tidak bisa disisihkan dari kas hasil razia kendaraan yang dimiliki oleh kantor kesilupan? Terlepas dari apakah mereka tidak memiliki dana untuk membuat plang nama yang baik, apakah mereka tidak merasa bahwa iklan itu justru menyindir? Ah, mungkin ini bentuk instrospeksi diri mumpung menjelang Bulan Ramadhan.

Saya justru mau berterima kasih kepada StarMild yang sudah ‘menelanjangi’ kesilupan Indonesia secara nyata. Tanpa adanya iklan kalian yang ukurannya maha besar itu, tidak akan ada yang berani mengolok-olok pak silup di depan publik seperti kalian. :mrgreen:

Sebagai catatan, neon box yang dipasang di kantor silup lalu lintas Bulaksumur dekat universitas tercinta telah dicopot,merasa tersinggung kah? Bagaimana dengan nasib neonbox yang lain?

96 Responses to "Iklan Starmild ‘Telanjangi’ Polisi"

Contoh Iklan Public Relation Advertising 1

Avia Star Bentuk Tim Investigasi



http://www.papuapos.com
Menajemen Avia Star menyikapi kecelakaan pesawatnya dengan membentuk tim invetigsai. Tim ini mulai hari ini, Kamis (24/7) mulai bekerja. Amros/Papua Pos

Sentani - Kecalakaan yang menimpa pesawat Avia Star jenis BAE-146 BRD saat landing di bandara Sentani Selasa (22/7) kemarin, ditindak lanjuti manajamen Avia Star, dengan membentuk tim investigasi untuk melakukan pengecekan kembali atas terjadinya musibah tersebut. Investigasi akan dilakukan mulai hari ini, Kamis (24/7).

Demikian disampaikan General Manajer Avia Star, Marsel kepada Papua Pos ketika dikonfirmasikans lewat telepon selularnya, Rabu (23/7) kemarin.“Kami telah membentuk tim internal dari Avia star, untuk melakukan pengecekan secara intensif untuk mengetahui mengapa empat ban pesawat meledak sekaligus,” katanya.

Pembentukan tim investigasi ini menurut dia melibatkan semua prangkat kerja Avia Star, sehingga diharapkan akan terungkap apa sebenarnya terjadi karena meskipun telah di sampaikan bahwa musiba ini terjadi akibat sistim anti skif yang tidak berfungsi, tetapi kebenaranya harus bisa dibuktikan secara bertangung jawab kepada masyarakat. ‘’Sebab sulit rasanya diterima akal pesawat berbadan besar mengalami musiba seperti ini,”ujarnya.

Untuk itu, proses investigasi sendiri akan dilakukan pada hari ini, Kamis (24/7). Dalam investigasi ini akan dilakukan pengecekan kembali secara teknis dan hasilnya akan dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sehingga tidak menimbulkan imets yang kurang baik ditengah-tengah.

Sebelumnya media cetak dan media elektronik menurunkan berita empat ban pecah, pesawat Avia Star tergelincir, akibatnya selama satu setengah jam penerbangan untuk ke Jayapura di tutup total.**