Rabu, 10 Desember 2008

PRESS RELEASE 2



Jasa Marga Bangun Pos Pantau Banjir di Tol Cengkareng

Untuk memantau kondisi ketinggian air di sekitar Jalan Tol Prof. Ir. Sediyatmo (Tol Cengkareng), sejak hari Senin (4/2), PT Jasa Marga (Persero) Tbk., telah membangun Pos Pantau di KM 27. Di Pos Pantau tersebut Jasa Marga menempatkan petugas yang selalu siaga selama 24 jam. Selain itu, Jasa Marga juga sudah membentk Tim Penanganan Banjir pada Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sediyatmo serta menyusun Early Warning System dan Emergency Response Plan Penanganan banjir dan pelayanan serta pengaturan lalu lintasnya.

Dan untuk mencegah agar banjir tidak terulang lagi, Jasa Marga juga sudah mulai meninggikan dan memperkuat tanggul luar yang ada sekarang. Selain itu, sejumlah pompa-pompa bantuan untuk mengatasi genangan juga sudah disiagakan. Selain itu Jasa Marga juga sudah menyiapkan 10 unit truk dari TNI dan Brimob untuk menghadapi terhambatnya lalu ilntas akibat genangan air yang berfungsi untuk mengangkut penumpang yang akan menuju Bandara atau sebaliknya. Jumlah truk ini bisa ditambah lagi bila diperlukan.

Selain upaya yang sudah dilakukan di lapangan, Direksi Jasa Marga juga sudah mengusulkan ke Menteri PU untuk membentuk Tim Task Force Terpadu yang berunsurkan Departemen PU, Pemda DKI, Pemda Tangerang, Pengelola Pantai Indah Kapuk (PIK) dan Jasa Marga. Tugas utama tim ini adalah untuk menyusun langkah-langkah antisipasi penanganan yang lebih komprehensif dan terpadu.

Antisipasi ke depan

Sebagai langkah antisipasi ke depan untuk mengatasi kondisi tersebut, Jasa Marga berencana untuk menambah lajur jalan (pelebaran) sebanyak 2 lajur untuk masing-masing jalur, di jalan tol bandara tersebut. Jalan yang akan dibangun di sisi kiri dan kanan jalan tol yang sudah ada ini rencananya akan lebih tinggi, sekitar 1,5 - 2 m dari jalan yang sudah ada. Disain ini sudah sejak tahun 2001 disiapkan Jasa Marga. Namun akibat belum selesainya masalah lahan yang akan dipergunakan, maka pelaksanaannya baru bisa dilakukan tahun ini.

Proyek pelebaran dan peninggian jalan tol ini rencananya akan dimulai pada bulan Maret tahun ini. Proyek ini rencananya akan dimulai dari Pluit sampai dengan Kamal sepanjang 8 km, dengan prioritas pertama yang akan dikerjakan adalah yang ke arah Bandara. Pekerjaan konstruksi untuk ruas ke arah Bandara ini diperkirakan akan dikerjakan selama maksimal 12 bulan dengan biaya sekitar Rp 260 miliar. Biaya ini sudah masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2008 Jasa Marga.

Bila penambahan lajur sudah terbangun, maka jalur existing (yang sudah ada sekarang) akan menjadi jalur cepat menuju Bandara dan merupakan alternatif jalan bagi pemakai jalan tol yang akan menuju langsung ke Bandara.

Selain melakukan pelebaran di ruas tersebut, Jasa Marga juga akan membangun Jalan Tol yang dapat dijadikan sebagai alternatif lain menuju Bandara dari arah Selatan. Jalan Tol ini akan dimulai dari Serpong-Kunciran (11,2 km), selanjutnya dari Kunciran-Cengkareng (15,2 km). Ruas ini merupakan bagian dari JORR-2 (Jakarta Outer Ring Road yang ke-2). Untuk mempercepat pelaksanaan proyek ini, Jasa Marga berharap agar Pemerintah dapat segera membebaskan lahan yang akan dipergunakan untuk membangun ruas tol tersebut.

Apabila ruas tol yang rencananya akan dapat dioperasikan pada tahun 2010 selesai, maka masyarakat dari arah Selatan yang maka menuju Bandara Soekarno-Hatta, tidak perlu lagi memasuki Jalan Tol Sediyatmo, tapi bisa langsung lewat Tol JORR, kamudian masuk ke Tol Jakarta-Serpong dan langsung menuju Bandara melalui Kunciran. Ruas jalan ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang akan menuju bandara.

Jakarta, 11 Februari 2008

ttd

Ir. Okke Merlina Sekretaris Perusahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar